Beberapa Cara Agar Blog Anda Terkenal

Beberapa Cara Agar Blog Anda Terkenal

http://www.sxc.hu/browse.phtml?f=search&w=1&txt=internet&p=3

Banyak cara agar blog Anda dikunjungi banyak orang. Mulai dari yang beradab hingga yang menipu. Cara beradab, Anda harus rajin menulis, membuat jaringan dengan blog lain dan sebagainya. Cara yang lain misalnya dengan menulis artikel yang bertentangan dengan pendapat orang, menulis soal seks, krimininalitas, atau berita soal penerimaan pegawai. Cara lainnya masih banyak.

Oleh Rusdi Mathari

SEORANG teman wartawan protes kepada saya suatu hari dan bertanya, kenapa saya hanya menulis di blog dan tak menulis di media cetak. “Sampean itu onani,” kata dia. Saya tertawa mendengar pertanyaannya tapi tak mencoba menjawab.

Blog bagi saya adalah “dunia yang baru” karena saya baru mengenalnya sejak pertengahan November lalu. Sebuah pengenalan dan pengetahuan yang menurut saya sangat terlambat. Mungkin benar teman wartawan tadi melalui blog saya sedang onani, karena saya bisa menulis apa saja tanpa khawatir tulisan saya disunting apalagi takut tidak dimuat seperti lazimnya ketika kita mengirim tulisan ke media cetak. Saya menulis di blog memang untuk aktualisasi karena pekerjaan dan profesi saya penulis.

Selama ini bukan tak ada usaha saya untuk misalnya menulis dan kemudian mengirimkan tulisan itu ke media cetak. Saya misalnya secara rutin mengirim resensi buku, cerpen atau sekedar esay. Namun jarang sekali tulisan saya dimuat oleh media cetak. Alasannya macam-macam. Mulai dari jumlah karakter saya yang terlalu banyak, hingga substansi tulisan saya yang dinilai tidak ada isinya. Maklum saja, media cetak yang saya kirimi tulisan adalah media cetak yang sudah punya nama besar. Namun saya percaya dari semua alasan redaksi media cetak itu, pastilah alasan utamanya karena tulisan saya memang tidak bermutu. Seorang teman wartawan lain pernah membesarkan hati saya dengan berkata, “Media cetak besar itu, lebih memilih ‘singer’ ketimbang ‘song’.”

Blog kemudian sangat membantu saya, meskipun saya sendiri juga menggawangi dua majalah agama sebagai redaktur pelaksana. Ketika pertama kali menulis, saya heran sendiri, blog saya yang relatif baru dikunjungi banyak orang, meskipun jumlah pengunjungnya sangat jauh dibanding blog-blog yang sudah bertahun-tahun ada dan sudah mapan. Saya menulis apa saja, sepanjang saya menguasai persoalan. Mulai dari ekonomi, agama, buku, ilmu pengetahuan, maupun politik.

Belakangan saya mengerti, saya tidak mungkin hanya menjadikan blog sebagai sarana aktuliasasi. Ketika membaca bahwa Wael Abbas dari Mesir mendapat penghargaan jurnalistik dari Pusat Wartawan Internasional (ICJ) akhir tahun lalu karena blognya dianggap sebagai media alternatif (lihat “Wael, Blog dan Produk Jurnalistik”, 17 November 2007), saya lalu bertekad meniru Wael: harus membuat blog berita bukan blog keluh kesah. Saya harus menjadi wartawan blog apapun risikonya, saya kemudian berikhtiar menulis berita dan opini dari sisi yang mungkin diabaikan banyak media cetak. Dari standar jurnalistik, tulisan-tulisan saya itu memang sangat jauh dari memadai meskipun saya terus berusaha untuk memenuhinya. Responnya luar biasa karena semakin banyak orang yang mengunjungi blog saya.

Jumlah pengunjung blog saya meningkat di luar dugaan saya ketika saya menulis soal penangkapan Ahmad Albar dengan mewawancarai Jockie Suryoprayogo (lihat “Cerita di Balik Penangkapan Ahmad Albar“, 28 November 2007). Dalam sehari pernah dikunjungi 1.600-an pembaca. Saya memilih Jockie, karena saya mendengar antara Jockie dan Albar sering terjadi ketidakcocokan. Jockie blak-blakan kepada saya tapi tidak semua keterangannya saya muat demi kepentingan Jockie dan Albar sendiri. Keterangan Jockie kepada saya bahkan dikutip persis oleh Koran Tempo, meskipun media itu tak menyebutkan sumbernya dari blog saya.

Jumlah pengunjung yang mencapai jumlah di atas seribu orang perhari juga saya dapati, ketika saya menulis soal penangkapan Roy Marten (lihat “Empat Hari Sebelum Roy Marten Ditangkap“, 29 November 2007). Saya mengontak Chris Salam adik Roy dan Alex Asmasoebrata sahabat Roy untuk kepentingan penulisan itu. Dari dua orang itu saya mendapat kronologis bagaimana Roy ditangkap karena Alex ikut bersama Roy saat pergi Surabaya. Alex juga bercerita banyak soal di balik penangkapan itu, tapi saya juga tidak mengungkapkannya semua dalam tulisan.

Kunjungan dari lebih seribu pengunjung setiap hari pun saya dapati saat saya menulis soal kematian Benazir Bhutto (lihat “Benazir Bhutto Tewas Ditembak“, 27 Desember 2007). Saya mendapat berita itu dari Yahoo! hanya beberapa menit setelah Bhutto ditembak. Saya lantas mencoba menerjemahkan berita itu menjadi sebuah berita singkat dan ditampilkan di blog malam itu juga. Esoknya ketika saya membuka blog saya, sungguh saya kaget karena tidak menyangka tulisan itu mendapat perhatian luar biasa dari banyak orang. Selama dua hari, berita bahkan menempati urutan teratas Top Post di blog WordPress Indonesia.

Saya lantas berpikir, rupanya nama seseorang memang sanggup menyihir orang untuk ingin tahu. Artis, para tokoh dan sebagainya adalah obyek berita yang bagi sebagian orang terlalu sayang untuk dilewatkan. Saya akhirnya maklum kenapa acara infotainment di televisi selalu menempati rating tinggi karena rupanya sebagian orang berkepentingan dengan berita soal para artis. Tulisan saya tentang Albar dan Roy yang direspon banyak direspon orang –meskipun saya berusaha menuliskannya secara berbeda dengan yang ditulis atau dibahas oleh media infotainment—terbukti tetap dibaca oleh banyak orang.

Saya kemudian teringat “teori’ jurnalistik bahwa artis dan tokoh adalah salah satu obyek berita yang bisa menjadi daya tarik, selain soal seks dan kriminalitas. Seorang fotografer lalu meledek saya,”Wah cak Rusdi sekarang jadi wartawan seleberitas.” Saya tersenyum mendengarnya.

Apakah hanya karena menulis soal artis dan tokoh sebuah blog bisa dikunjungi banyak orang? Tidak. Ada banyak cara agar blog Anda dikunjungi banyak orang. Seorang blogger pernah menulis, agar blog kita banyak banyak dikunjungi oleh pembaca maka yang harus dilakukan adalah banyak menulis. Menulis apa saja. Semakin banyak menulis sehingga karena itu tulisan di blog semakin beragam dan banyak pilihan, kata dia, akan semakin banyak orang yang datang berkunjung dan membaca. Soal kualitas, kata dia, adalah nomor sekian, yang penting menulis dan menulis. Namun saya tak percaya dengan teori itu.

Saya akui blogger tadi memang produktif menulis. Namun dia bisa berteori seperti itu, karena dia sendiri memang sudah punya “massa” sendiri yang tak lain adalah mahasiswanya sendiri. Di kampusnya, boleh jadi dia adalah dosen idola sehingga para mahasiswanya akhirnya juga rajin membaca tulisan dia di blognya. Anda bisa saja meniru atau mengikuti kiat pak dosen itu, namun Anda harus punya stamina tinggi untuk selalu menulis dan tentu saja untuk membayar tagihan ongkos berinternet.

Cara lain agar blog banyak dikunjungi orang adalah dengan menulis tulisan sensasional yang bertabrakan dengan opini publik. Jika pendapat umum mengatakan A maka Anda cukup menuliskannya sebagai A’ atau bahkan X. Misalnya ketika ramai orang berpendapat Seoharto harus diadili, Anda cukup menulis bahwa Soeharto adalah pahlawan atau sebaliknya.

Bisa juga Anda menulis soal seks. Seperti soal kriminalitas soal seks adalah naluri manusia yang entah kenapa selalu menyita perhatian banyak orang. Misalnya dengan menulis judul posting, “Foto-foto anak SMA diperkosa berjamaah” meskipun isinya sama sekali tak ada unsur seksnya. Hasilnya blog Anda akan dikunjungi banyak orang yang ketipu. Anda misalnya juga dapat membuat tulisan tentang pengumuman yang berkaitan dengan hajat hidup sebagian orang. Contohnya tentang pengumuman penerimaan PNS atau karyawan, meskipun isinya kemudian adalah “maaf sampai sekarang belum ada pengumuman penerimaan PNS di instasi anu.”

Tentu ada risikonya. Jika posting Anda selalu bombastis apalagi kemudian menipu, blog Anda tidak akan lagi dipercaya oleh orang dan karena itu akan semakin sedikit orang yang berkunjung ke blog Anda. Anda bisa-bisa dikategorikan orang iseng dan bisa dikeluarkan dari komunitas blog.

Paling gampang adalah menulis soal teknologi komputer atau blog. Jika Anda menguasai bidang yang satu ini dan kemudian menuangkannya dalam bentuk tulisan dan diposting di blog Anda, dipastikan blog Anda akan ramai dikunjungi. Sebabnya adalah banyak blooger yang masih awam soal blog sehingga membutuhkan panduan untuk ngeblog. Anda bisa lihat, blog-blog yang membahas soal teknologi komputer dan tentang blog, tak pernah sepi dikunjungi orang.

Cara lain Anda harus mengunjungi blog lain dan menitip alamat blog Anda di blog yang Anda kunjungi. Ini yang disebut memperbanyak jaringan (link). Dengan semakin banyak alamat blog Anda tampil di bog lain, kemungkinan orang untuk mengklik Anda juga akan semakin besar.

Jika semua cara sudah dicoba namun blog Anda tetap sepi pengunjung, Anda tak usah berkecil hati. Ingatlah tujuan Anda pertama membuat blog untuk apa: apakah untuk aktuliasasi atau ingin dibaca banyak orang. Saya percaya, tujuan awalnya adalah untuk aktualisasi. Saya sendiri tak terlalu memikirkan apakah pengunjung dan pembaca blog saya banyak atau tidak karena saya hanya sekedar menulis dan memberitakan, setelah arus utama media cetak main stream jarang sekali bersedia memuat tulisan saya. Terlalu banyak informasi di luar sana, yang tidak dimuat oleh media cetak dan sayang untuk tidak ditulis.

Metode penelitian

METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah “totalitas cara” untuk meneliti dan menemukan kebenaran.
PENDEKATAN PENELITIAN

PENELITIAN KUANTITATIF
PENELITIAN KUALITATIF
PENELITIAN KUANTITATIF

Kuantitatif adalah pendekatan dalam penelitian atau biasa disebut dengan model atau nuansa penelitian dengan pengolahan dan penyajian data mempergunakan metoda statistika yang memungkinkan peneliti untuk menetapkan secara eksak (exact).
CIRI-CIRI PENELITIAN DENGAN PENDEKATAN KUANTITATIF :
Memiliki variable, sub variable serta indikator-indikator sub variable yang jelas;
Memiliki hipotesis penelitian;
Memiliki populasi dan sample penelitian;
Memerlukan instrument dan teknik pengumpulan data;
Memiliki angka-angka sebagai data penelitian untuk dianalisis;
Memerlukan analisis data secara statistik.
PENGERTIAN VARIABEL PENELITIAN

AVARIABEL ADALAH SUATU YANG MENJADI OBJEK PENELITIAN.
SECARA UMUM VARIABEL TERBAGI 4 MACAM YAITU : VARIABEL BEBAS, VARIABEL TERIKAT, VARIABEL MODERATOR DAN VARIABEL PENGACAU.
VARIABEL BEBAS (VARIABEL PENGARUH) ADALAH VARIABEL INDEPENDENT YANG MEMUNGKINKAN MUNCULNYA VARIABEL-VARIABEL LAIN.
VARIABEL TERIKAT (VARIABEL TERPENGARUH) ADALAH VARIABEL DEPENDENT YANG MERUPAKAN AKIBAT DARI VARIABEL BEBAS.


Variable moderator adalah variable penengah antara variable satu dengan variable lainnya. Contoh : Kita ingin mengetahui apakah hasil test bahasa Inggris (variable pengaruh) mempengaruhi hasil test matematika (variable terpengaruh). Jika kita masukkan variable lain (misalnya jenis kelamin, atau sosio ekonomi dari siswa yang diteliti), maka ini disebut variable moderator.

INDIKATOR VARIABEL

Satu konsep lain yang sangat penting dan pasti berhubungan dengan variable adalah “Indikator”, yaitu sesuatu yang diteliti atau diukur, sama dengan variable. Perbedaannnya adalah pada derajat empiriknya. Jika variable terletak pada derajat yang abstrak dan konseptual, maka indicator terletak pada derajat empiric dan operasional.


Indikator harus diturunkan dari variable, akan tetapi apabila suatu variable sudah cukup bersifat empiris dan operasional, maka kita tidak lagi memerlukan indicator untuk variable tersebut. Contoh. Mengukur berat badan seseorang, maka cukuplah ditimbang.
SUB VARIABEL
Sub Variabel adalah bagian-bagian atau hal-hal yang terikat dari variabel yang dapat diteliti, yang memungkinkan dapat dibuat dalam bentuk angket atau intrumen wawancara.
Sub Variabel dapat terdiri dari beberapa item yang dibuat dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan.

CONTOH-CONTOH VARIABEL JUDUL PENELITIAN
Judul Penelitian AKTIVITAS GURU PAI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR SDN 1 SINGKAWANG
Ini adalah variabel tunggal atau hanya satu variabel (yang bisa diteliti) yaitu Aktivitas Guru PAI dalam Proses Belajar Mengajar.
Judul Penelitian HUBUNGAN AKTIVITAS GURU PAI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI SDN 1 SINGKAWANG

Judul Penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel yaitu : Variabel bebas (Aktivitas Guru PAI) dan Variabel Terikat : Hasil Belajar Siswa.

POPULASI dan SAMPEL
Populasi adalah objek utama dari penelitian yang direncanakan. Populasi bisa terkait dengan manusianya serta tindakannya maupun objek lain yang ada di alam. Apabila populasi dalam jumlah banyak, maka diadakan sampel disesuaikan dengan kaedah keilmuan.
Ada beberapa teknik menentukan sample, antara lain :
1. Random sampling/sampling acak
- Sampling acak sederhana yaitu dengan menggunakan lotre terhadap populasi;
- Sampling acak beraturan (ordinal sampling); mengambil nomor subjek dengan jarak yang sama. Cont. Dengan kelipatan : 3,5,10 dst.
- Sampling acak dengan bilangan random; yaitu dengan membuat tabel yang disusun dengan urutan tertentu dari subjek. Cont. dibuat dengan grafik atau prosentase tertentu.


Sampling kelompok /cluster sampling, yaitu mengambil sampel dengan membuat ciri dari kelompok populasi. Cont kls 1 SMP dengan latar belakang pekerjaan atau pendidikan orang tua,
Sampling berstrata atau bertingkat, yaitu apabila dalam populasi terdapat strata. Cont. ada kelas 1,2 dan 3.
sampling bertujuan/purposive sampling,
sampling daerah atau wilayah,
sampling kembar,
sampling berimbang.

TEORI PENENTUAN JUMLAH SAMPEL DARI POPULASI
Pada dasarnya tidak ada rumus tertentu dalam penarikan sampel dari populasi;
Pada prinsipnya semakin besar jumlah sampel yang ditarik dari populasi maka kemungkinan kesalahan penilitian semakin kecil;
Penarikan sampel harus dapat mewakili populasi.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MENENTUKAN SAMPEL DARI POPULASI
Menentukan objek penelitian
Menentukan populasi penelitian
Menentukan ukuran dan teknik sampling
Mengambil sampel.
HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Jawaban sementara tersebut diperoleh melalui kerangka berpikir yang didasarkan pada kajian secara analisis dan konklusif. Jika dalam kajian teoritik diambil teori-teori yang sudah mapan, maka peneliti memiliki landasan berpijak yang kuat untuk menyusun kerangka berpikir bagi perumusan hipotesis.


Hipotesis seperti ini disebut hipotesis asumsi yaitu hipotesis yang dapat dirumuskan sebelum data terkumpul. Jika teori-teori mengenai variabel penelitian masih baru atau belum mapan maka peneliti belum memiliki dasar yang kuat untuk menyusun kerangka berpikir bagi perumusan hipotesis.
JENIS-JENIS HIPOTESIS
Hipotesis nol (Ho ) : yaitu tidak terdapat hubungan antar variable;
Hipotesis alternative (Ha) : yaitu terdapat hubungan antar variable.

Catatan :
Untuk penelitian dengan metode deskriptif, histories, filosofis, pelacakan, evaluasi, dan tindakan tidak memerlukan hipotesis. Adapun untuk penelitian yang menggunakan satu variable boleh menggunakan atau tidak menggunakan hipotesis.
OBJEK dan WILAYAH PENELITIAN
OBJEK PENELITIAN disesuaikan dengan Lembaga STIT Syarif Abdurrahman Singkawang

1. Siswa Muslim (SMP ke atas) dan Mahasiswa;
2. Guru Agama Islam dan Dosen Mata Kuliah Keislaman.
3. Majelis-majelis Ta’lim

Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini menjelaskan secara rinci bagaimana instrumen dirancang, disusun dan dijadikan alat untuk memperoleh data penelitian.
Kisi-kisi intrumen penelitian dirumuskan mengacu pada sub variabel yang telah ditetapkan.
Item-item instrumen dinyatakan dalam bentuk angket.
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA MENGGUNAKAN ANGKET.
Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan tujuan responden dapat memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna.
Angket dibedakan menjadi 3 Jenis, yaitu :
1. Angket Terbuka;
2. Angket Tertutup
3. Angket Gabungan (Terbuka dan tertutup).
ANGKET TERBUKA
Adalah angket yang disajikan dan diisi oleh responden sesuai dengan kehendak dan keadaannya. Contoh :
Penataran apa saja yang pernah anda ikuti yang menunjang tugas anda mengajar ? Tuliskan penataran apa, dimana dan berapa lama………………………………………………………………………………………………………………………………

Jawaban dari pertanyaan ini sulit untuk peneliti nominalkan apabila peneliti belum mempunyai standarisasi jawaban.
ANGKET TERTUTUP
Angket yang disajikan dalam bentuk dimana responden hanya memberikan tanda centang (v) pada kolom yang sesuai. Contoh :
1. Pernahkah anda memperoleh penataran yang menunjang tugas anda mengajar ? A. pernah B. tidak pernah
2. Jika pernah, penataran tentang apa saja (dapat memberikan centang lebih dari satu). A. materi bidang studi. B. Metode mengajar. C. Menggunakan media. D. Menyusun alat evaluasi

Menggunakan angket model ini bisa peneliti nominalkan hasilnya dengan catatan standarisasi katagori penilaian harus jelas.

ANGKET CAMPURAN. Contoh :
Pernahkah anda mendapat penataran yang menunjang tugas anda mengajar ? Jika pernah berapa kali ?
a. Tidak pernah (langsung ke nomor 3)
b. Pernah, yaitu …. (teruskan ke no. 2)
Penataran apa saja yang anda ikuti dan berapa lama ?
a. Materi pelajaran…………………..hari
b. Metode mengajar…………………hari
c. Penggunaan media……………….hari
d. Penyusunan alat evaluasi………..hari

ANGKET DENGAN MENGGUNAKAN SKALA LIKERT.
Yaitu angket yang telah menyediakan alternatif jawaban dengan ketentuan katagori. Contoh untuk 5 katagori.

A nilai (5). B (4) C (3) D (2) E (1) untuk pertanyaan Positif.
A nilai (1). B (2) C (3) D (4) E (5) untuk pertanyaan Negatif.




Contoh pertanyaan dengan Skala Likert




Dalam upaya meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan tugas belajar mengajar, maka setiap guru diberikan pendidikan dan pelatihan secara berkala setiap tahun.
CONTOH KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN.
Metode/ Teknik Pengumpulan Data
Metode/Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data disertai alasannya perlu dijelaskan. Data yang terkumpul dari setiap variabel harus jelas skala pengukurannya, sehingga dapat membantu penditeksian kecocokan skala data dengan teknik analisis.
ANALISIS DATA
Teknik dan prosedur analisis data yang digunakan peneliti beserta alasannya perlu dijelaskan. Analisis data dilakukan sesuai dengan kebutuhan penelitian dan metode penelitian, apakah memerlukan normalitas data, linieritas data, deskripsi data, dan sejenisnya sebelum melakukan analisis ( Chi Kuadrat, Korelasi, Regresi, dsb).
Analisis data dapat dilakukan secara manual maupun komputer dengan program-program statistik yang telah diakui, baik skala nasional maupun internasional.
FORMAT PENELITIAN KUANTITATIF
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
BAB II : KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Kajian/ Landasan Teori
1. Konsep Variabel
2. Teori – Teori yang Mendukung
B. Kajian/ Hasil Penelitian Terdahulu
C. Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis Penelitian

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Wilayah Penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Definisi Operasional
D. Instrumentasi Penelitian
E. Metode/ Teknik Pengumpulan Data
F. Analisis Data

BAB IV : HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Persyaratan Analisis
C. Pengujian Hipotesis
D. Diskusi/ Pembahasan
E. Keterbatasan Penelitian

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi Hasil Penelitian
C. Saran – Saran

DAFTAR KEPUSTAKAAN

BAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

BAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARI’AH
IAIN STULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI


1. surah Al-Baqaroh ayat 282-283
يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِذَا تَدَايَنتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ وَلاَ يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللهُ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللهَ رَبَّهُ وَلاَ يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا فَإِن كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْلاَ يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ فَإِنْ لَمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلُُ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَنْ تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا اْلأُخْرَى وَلاَ يَأْبَ الشُّهَدَآءُ إِذَا مَادُعُوا وَلاَ تَسْئَمُوا أَنْ تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَى أَجَلِهِ ذَلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَى أَلاَّ تَرْتَابُوا إِلاَّ أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلاَّ تَكْتُبُوهَا وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ وَلاَ يُضَآرَّ كَاتِبُُ وَلاَ شَهِيدُُ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقُُ بِكُمْ وَاتَّقُوا اللهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللهُ وَاللهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمُُ {282}* وَإِن كُنتُمْ عَلَى سَفَرٍ وَلَمْ تَجِدُوا كَاتِبًا فَرِهَانُُ مَّقْبُوضَةُُ فَإِنْ أَمِنَ بَعْضُكُم بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِي اؤْتُمِنَ أَمَانَتَهُ وَلْيَتَّقِ اللهَ رَبَّهُ وَلاَ تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ وَمَن يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ ءَاثِمُُ قَلْبُهُ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمُُ {283}.
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak dengan cara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendak orang yang berhutang itu mengembalikan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun dari pada hutangnya. Jika orang-orang yang berhutang itu orang-orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau ia sendiri tidak mampu mengembalikan, maka hendaklah walinya mengembalikan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi orang-orang lelaki ( di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhoi, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah muamalahmu itu), kecuali jika muamalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh) orang yang berpiutang. Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa yang menyembunyikannya; maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Baqarah : 282-283.)
2. Surah Al_baqarah ayat 275
الَّذِينَ يَأْكُلوُنَ الرِّبَا لاَ يَقُومُونَ إِلاَّ كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَن جَآءَهُ مَوْعِظَةُُ مِّن رَّبِّهِ فَانتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللهِ وَمَنْ عَادَ فَأُوْلَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ {275}
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
3. Surat an-nisa ayat 29
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ إِلاَّ أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ وَلاَتَقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.


4. Surah shad ayat 24
وإن كثيرا من الخلطاء ليبغي بعضهم على بعض إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات (ص : 24)
… Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh … (RS. Shad : 24)
5.Surah an-nisa ayat 58
إن الله يأمركم أن تؤدوا الأمانات إلى أهلها (النساء : 58)
Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu agar menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya (QS. al-Nisa’ : 58)
6. Surah
وما أتيتم من ربا ليربوا في أموال الناس فلا يربوا عند الله
Dan suatu riba (kelebihan) yang kami berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah.
7. Surah al-maidah ayat 8
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ للهِ شُهَدَآءَ بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَئَانُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيرُُ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat dengan taqwa” (Q.S. Al Ma’idah:8)
8.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ أُحِلَّتْ لَكُم بَهِيمَةُ اْلأَنْعَامِ إِلاَّ مَايُتْلَى عَلَيْكُمْ غَيْرَ مُحِلِّي الصَّيْدِ وَأَنتُمْ حُرُمٌ إِنَّ اللهَ يَحْكُمُ مَايُرِيدُ
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya
9. Qur’an Surah An Nahl:91)


وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللهِ إِذَا عَاهَدتُّمْ وَلاَتَنقُضُوا اْلأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلاً إِنَّ اللهَ يَعْلَمُ مَاتَفْعَلُونَ {91

“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu..” (Q.S. An Nahl:91)

10.Surah An Najm 38-40)

أَلاَّ تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى {38} وَأَن لَّيْسَ لِلإِنسَانِ إِلاَّمَاسَعَى {39} وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى {40}

. “Dan bahwa seorang manusia tiada memperoleh selain yang telah diusahakannya. Dan bahwa usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian (kelak) akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna” (Q.S. An Najm 38-40)